class=">
Dian SetiyonofGt
Hai, saya Dian Setiyono H
Saya seorang lelaki yang suka membantu untuk mencari teman atau menambah saudara, dan saya ingin belajar tentang seluk beluk dari blog karena saya ingin menggali ilmu lebih banyak lagi dari blog.
Read More »

Minggu, 17 Februari 2013

Cara Penyembuhan dari Sihir, Teluh dan sejenisnya

Cara Penyembuhan dari Sihir, Teluh dan Sejenisnya
Topik: Buletin Ar Risalah
Buletin Ar RisalahBuletin Jum'at Ar-Risalah Tahun III No. 18/ Jum`at I / 04 Jumadil Ula 1424 H -04 Juli 2003 M

AlDakwah.org---Pertama: Terapi Perlindungan dari Sihir dan yang Sejenisnya Sebelum Terkena
Untuk menambah faedah dari pembahasan ini, maka sebelum membahas tentang pengobatan terhadap sihir saya perlu menjelaskan terlebih dahulu tentang cara pencegahan sihir sebelum terjadinya, karena usaha pencegahan itu lebih baik daripada pengobatan.

Syeikh Abdul Aziz bin Baz berkata: Adapun pencengahan terhadap bahaya sihir sebelum terjadinya, maka tindakan yang paling efektif dan bermanfaat adalah menangkalnya dengan zikir-zikir, doa-doa dan ta'awudz yang dianjurkan.
Ibnu Qayyim al Jauzi berkata: Jika hati senantiasa terisi dan teringat Allah SWT, serta membaca zikir, berdoa dan menghadapkan diri kepada-Nya secara benar, maka itu bisa menjadi penangkal yang paling efektif terhadap gangguan sihir yang berusaha untuk menyerangnya.
Syeikh Abdul Aziz bin Baz berkata: Di antara cara untuk menangkal sihir sebelum terjadinya adalah membaca ayat kursi setiap sehabis shalat fardhu, tepatnya setelah membaca zikir-zikir yang dianjurkan sesudah salam. Begitu juga membaca ayat kursi sebelum tidur karena ayat kursi adalah ayat yang teragung dalam al Qur'an. Ayat kursi itu ialah firman Allah SWT yang berbunyi:
اللهُ لآ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ لاَ تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلاَنَوْمُُ لَّهُ مَافِي السَّمَاوَاتِ وَمَافِي اْلأَرْضِ مَن ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِندَهُ إِلاَّ بِإِذْنِهِ يَعْلَمُ مَابَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَاخَلْفَهُمْ وَلاَ يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ مِّنْ عِلْمِهِ إِلاَّ بِمَا شَآءَ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضَ وَلاَ يَئُودُهُ حِفْظُهُمَا وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ
"Allah, tidak ada tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup, kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafaat di sisi Allah tanpa izin-Nya. Allah mengetahui apa-apa yang ada di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar." (QS. al Baqarah (2): 255)
Kemudian membaca surat al Ikhlâsh dan Mu'awwidzatain(maksudnya surat al Falaq dan surat an Nâs) setiap sehabis shalat fardhu, tepatnya setelah shalat maghrib dan shalat subuh masing-masing sebanyak tiga kali.
Setelah itu, membaca dua ayat terakhir dari surat al Baqarah yaitu firman Allah SWT:
ءَامَنَ الرَّسُولُ بِمَآأُنزِلَ إِلَيْهِ مِن رَّبِّهِ وَالْمُؤْمِنُونَ كُلٌّ ءَامَنَ بِاللهِ وَمَلاَئِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ لاَ نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍ مِّن رُّسُلِهِ وَقَالُوا سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا غُفْرَانَكَ رَبَّنَا وَإِلَيْكَ الْمَصِيرُ ,لاَ يُكَلِّفُ اللهُ نَفْسًا إِلاَّ وُسْعَهَا لَهَا مَاكَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَااكْتَسَبَتْ رَبَّنَا لاَ تُؤَاخِذْنَآإِن نَّسِينَآ أَوْ أَخْطَأْنَا رَبَّنَا وَلاَ تَحْمِلْ عَلَيْنَآإِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِينَ مِن قَبْلِنَا رَبَّنَا وَلاَ تُحَمِّلْنَا مَالاَطَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَآ أَنتَ مَوْلاَنَا فَانصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ
"Rasul telah beriman kepada al Qur'an yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, dan rasul-rasul-Nya. (Mereka mengatakan): "Kami tidak membeda-bedakan antara seorang pun (dengan yang lain) dari rasul-rasul-Nya", dan mereka mengatakan: "Kami dengar dan kami taat". (Mereka berdoa): "Ampunilah kami ya Tuhan kami, dan kepada Engkau-lah tempat kembali". Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala(dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapatkan siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (mereka berdoa): "Ya Tuhan kami janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang yang sebelum kami. Ya tuhan kami, jangankan Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir." (QS. al Baqarah (2): 285-286).
Rasulullah SAW bersabda:
مَنْ قَرَأَ آيَةَ اْلكُرْسِيِّ فيِْ لَيْلَةٍ لَمْ يَزَلْ عَلَيْهِ مِنَ اللهِ حَافِظٌ وَلاَ يَقْرَبُهُ شَيْطَانٌ حَتَّى يُصْبِحَ
"Barangsiapa membaca ayat kursi pada malam hari, maka Allah akan selalu memberi penjagaan kepadanya dan setan tidak bisa mendekatinya hingga masuk waktu pagi." (HR.Bukhari)
Rasulullah SAW juga bersabda:
مَنْ قَرَأَ اْلآيَتَيْنِ مِنْ آخِرِ سُوْرَةِ اْلبَقَرَةِ فيِْ لَيْلَةٍ كَفَتَاهُ
"Barangsiapa membaca dua ayat terakhir dari surat al Baqarah, maka itu telah cukup (untuk menjaganya dari gangguan kejahatan -ed)." (HR. Bukhari dan Muslim)
Artinya dua ayat tersebut bisa menjaganya dari segala keburukan. Di samping itu juga memperbanyak untuk mengucapkan ta'awudz seperti yang diajarkan oleh Rasulullah SAW:
أَعُوْذُ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّاتِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ
"Saya berlindung kepada kalimat Allah yang sempurna terhadap keburukan makhluk yang diciptakan."
Doa di atas dibaca pada waktu pagi dan petang pada saat menempati suatu tempat, bangunan, padang gembala, udara atau di tengah lautan, karena Rasulullah SAW bersabda:
مَنْ نَزَلَ مَنْزِلاً فَقَالَ أَعُوْذُ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّاتِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ لَمْ يَضُرْهُ شَيْءٌ حَتَّى يَرْتحَِلَ مِنْ مَنْزِلِهِ ذلِكَ
"Barangsiapa yang mendiami suatu tempat, lalu membaca: "A'ûdzu bi kalimâtillâhi at âmmâti min syarri mâ khalaqa" (saya berlindung kepada kalimat Allah yang sempurna terhadap keburukan makhluk yang diciptakan), maka tidak ada sesuatu pun yang dapat mengganggunya, sampai ia meninggalkan tempat itu." (HR.Muslim)
Kemudian dianjurkan pula bagi seorang muslim pada waktu pagi dan petang untuk membaca sebanyak tiga kali doa yang berbunyi:
بِسْمِ اللهِ الَّذِيْ لاَيَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَيْءٌ فيِْ اْلأَرْضِ وَلاَ فيِْ السَّمَاءِ وَهُوَ السَّمِيْعُ اْلعَلِيْمُ
"Dengan nama Allah yang bila disebut segala sesuatu di bumi dan langit tidak akan berbahaya. Dia-lah yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui." (HR. Abu Daud dan Tirmizi, dan telah disahihkan oleh al Hakim dan Ibnu Hibban)
Demikian itu berdasarkan anjuran dari Rasulullah SAW, di samping sesungguhnya ia merupakan salah satu sebab untuk mendapatkan keselamatan dari segala mara bahaya. Doa-doa dan zikir-zikir di atas merupakan cara yang paling utama dan baik untuk menangkal sihir dan keburukan yang lainnya, asalkan dibaca secara terus-menerus serta dibarengi sikap jujur penuh dengan keimanan kepada Allah SWT dan bergantung sepenuhnya kepada-Nya, sehingga hati akan menjadi terang karenanya.
Oleh sebab itu, seorang muslim harus membentengi diri dengan doa-doa dan zikir-zikir yang dianjurkan oleh Nabi SAW, serta menjaga bacaan wirid pada setiap pagi dan petang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar