Buletin Jum'at Ar-Risalah Tahun III No. 18/ Jum`at I /
04 Jumadil Ula 1424 H -04 Juli 2003 M
AlDakwah.org---Pertama: Terapi
Perlindungan dari Sihir dan yang Sejenisnya Sebelum Terkena
Untuk menambah faedah dari pembahasan ini, maka sebelum membahas tentang
pengobatan terhadap sihir saya perlu menjelaskan terlebih dahulu tentang cara
pencegahan sihir sebelum terjadinya, karena usaha pencegahan itu lebih baik
daripada pengobatan.
Syeikh Abdul Aziz bin Baz berkata: Adapun pencengahan terhadap bahaya
sihir sebelum terjadinya, maka tindakan yang paling efektif dan bermanfaat
adalah menangkalnya dengan zikir-zikir, doa-doa dan ta'awudz yang dianjurkan.
Ibnu Qayyim al Jauzi berkata: Jika hati senantiasa terisi dan teringat
Allah SWT, serta membaca zikir, berdoa dan menghadapkan diri kepada-Nya
secara benar, maka itu bisa menjadi penangkal yang paling efektif terhadap
gangguan sihir yang berusaha untuk menyerangnya.
Syeikh Abdul Aziz bin Baz berkata: Di antara cara untuk menangkal sihir
sebelum terjadinya adalah membaca ayat kursi setiap sehabis shalat fardhu,
tepatnya setelah membaca zikir-zikir yang dianjurkan sesudah salam. Begitu
juga membaca ayat kursi sebelum tidur karena ayat kursi adalah ayat yang
teragung dalam al Qur'an. Ayat kursi itu ialah firman Allah SWT yang
berbunyi:
اللهُ لآ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ الْحَيُّ
الْقَيُّومُ لاَ تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلاَنَوْمُُ لَّهُ مَافِي السَّمَاوَاتِ
وَمَافِي اْلأَرْضِ مَن ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِندَهُ إِلاَّ بِإِذْنِهِ
يَعْلَمُ مَابَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَاخَلْفَهُمْ وَلاَ يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ
مِّنْ عِلْمِهِ إِلاَّ بِمَا شَآءَ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ
وَاْلأَرْضَ وَلاَ يَئُودُهُ حِفْظُهُمَا وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ
"Allah, tidak ada tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang
Hidup, kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan
tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat
memberi syafaat di sisi Allah tanpa izin-Nya. Allah mengetahui apa-apa yang
ada di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui
apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah
meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya,
dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar." (QS. al Baqarah (2): 255)
Kemudian membaca surat al Ikhlâsh dan
Mu'awwidzatain(maksudnya surat al Falaq dan surat an Nâs) setiap
sehabis shalat fardhu, tepatnya setelah shalat maghrib dan shalat subuh
masing-masing sebanyak tiga kali.
Setelah itu, membaca dua ayat terakhir dari surat al Baqarah yaitu firman Allah SWT:
ءَامَنَ الرَّسُولُ بِمَآأُنزِلَ
إِلَيْهِ مِن رَّبِّهِ وَالْمُؤْمِنُونَ كُلٌّ ءَامَنَ بِاللهِ وَمَلاَئِكَتِهِ
وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ لاَ نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍ مِّن رُّسُلِهِ وَقَالُوا
سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا غُفْرَانَكَ رَبَّنَا وَإِلَيْكَ الْمَصِيرُ ,لاَ يُكَلِّفُ
اللهُ نَفْسًا إِلاَّ وُسْعَهَا لَهَا مَاكَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَااكْتَسَبَتْ
رَبَّنَا لاَ تُؤَاخِذْنَآإِن نَّسِينَآ أَوْ أَخْطَأْنَا رَبَّنَا وَلاَ
تَحْمِلْ عَلَيْنَآإِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِينَ مِن قَبْلِنَا
رَبَّنَا وَلاَ تُحَمِّلْنَا مَالاَطَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ
لَنَا وَارْحَمْنَآ أَنتَ مَوْلاَنَا فَانصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ
"Rasul telah beriman kepada al Qur'an yang diturunkan kepadanya dari
Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada
Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, dan rasul-rasul-Nya. (Mereka
mengatakan): "Kami tidak membeda-bedakan antara seorang pun (dengan yang
lain) dari rasul-rasul-Nya", dan mereka mengatakan: "Kami dengar
dan kami taat". (Mereka berdoa): "Ampunilah kami ya Tuhan kami, dan
kepada Engkau-lah tempat kembali". Allah tidak membebani seseorang
melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala(dari kebajikan)
yang diusahakannya dan ia mendapatkan siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya.
(mereka berdoa): "Ya Tuhan kami janganlah Engkau hukum kami jika kami
lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami
beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang yang sebelum
kami. Ya tuhan kami, jangankan Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak
sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah
kami. Engkaulah penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang
kafir." (QS. al Baqarah (2): 285-286).
Rasulullah SAW bersabda:
مَنْ قَرَأَ آيَةَ اْلكُرْسِيِّ فيِْ
لَيْلَةٍ لَمْ يَزَلْ عَلَيْهِ مِنَ اللهِ حَافِظٌ وَلاَ يَقْرَبُهُ شَيْطَانٌ
حَتَّى يُصْبِحَ
"Barangsiapa membaca ayat kursi pada malam hari, maka Allah akan
selalu memberi penjagaan kepadanya dan setan tidak bisa mendekatinya hingga
masuk waktu pagi." (HR.Bukhari)
Rasulullah SAW juga bersabda:
مَنْ قَرَأَ اْلآيَتَيْنِ مِنْ آخِرِ
سُوْرَةِ اْلبَقَرَةِ فيِْ لَيْلَةٍ كَفَتَاهُ
"Barangsiapa membaca dua ayat terakhir dari surat al Baqarah, maka itu telah cukup
(untuk menjaganya dari gangguan kejahatan -ed)." (HR. Bukhari dan
Muslim)
Artinya dua ayat tersebut bisa menjaganya dari segala keburukan. Di
samping itu juga memperbanyak untuk mengucapkan ta'awudz seperti yang
diajarkan oleh Rasulullah SAW:
أَعُوْذُ بِكَلِمَاتِ اللهِ
التَّامَّاتِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ
"Saya berlindung kepada kalimat Allah yang sempurna terhadap
keburukan makhluk yang diciptakan."
Doa di atas dibaca pada waktu pagi dan petang pada saat menempati suatu
tempat, bangunan, padang
gembala, udara atau di tengah lautan, karena Rasulullah SAW bersabda:
مَنْ نَزَلَ مَنْزِلاً فَقَالَ
أَعُوْذُ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّاتِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ لَمْ يَضُرْهُ
شَيْءٌ حَتَّى يَرْتحَِلَ مِنْ مَنْزِلِهِ ذلِكَ
"Barangsiapa yang mendiami suatu tempat, lalu membaca: "A'ûdzu
bi kalimâtillâhi at âmmâti min syarri mâ khalaqa" (saya berlindung
kepada kalimat Allah yang sempurna terhadap keburukan makhluk yang
diciptakan), maka tidak ada sesuatu pun yang dapat mengganggunya, sampai ia
meninggalkan tempat itu." (HR.Muslim)
Kemudian dianjurkan pula bagi seorang muslim pada waktu pagi dan petang
untuk membaca sebanyak tiga kali doa yang berbunyi:
بِسْمِ اللهِ الَّذِيْ لاَيَضُرُّ مَعَ
اسْمِهِ شَيْءٌ فيِْ اْلأَرْضِ وَلاَ فيِْ السَّمَاءِ وَهُوَ السَّمِيْعُ اْلعَلِيْمُ
"Dengan nama Allah yang bila disebut segala sesuatu di bumi dan
langit tidak akan berbahaya. Dia-lah yang Maha Mendengar lagi Maha
Mengetahui." (HR. Abu Daud dan Tirmizi, dan telah disahihkan oleh al
Hakim dan Ibnu Hibban)
Demikian itu berdasarkan anjuran dari Rasulullah SAW, di samping
sesungguhnya ia merupakan salah satu sebab untuk mendapatkan keselamatan dari
segala mara bahaya. Doa-doa dan zikir-zikir di atas merupakan cara yang
paling utama dan baik untuk menangkal sihir dan keburukan yang lainnya,
asalkan dibaca secara terus-menerus serta dibarengi sikap jujur penuh dengan
keimanan kepada Allah SWT dan bergantung sepenuhnya kepada-Nya, sehingga hati
akan menjadi terang karenanya.
Oleh sebab itu, seorang muslim harus membentengi diri dengan doa-doa dan
zikir-zikir yang dianjurkan oleh Nabi SAW, serta menjaga bacaan wirid pada
setiap pagi dan petang. |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar