Sholawat
dan salam semoga tercurahkan kepada kekasih-Nya, tauladan sepanjang zaman,
Rasulullah Muhammad Saw, keluarga dan para sahabatnya.
Saudaraku
sekalian yang aku cintai didalam agama Allah, para pecinta Allah dan yang dicintai Allah dengan ketulusan dan
dengan mengharap keridhaan Allah semata, kusampaikan percikan-percikan cahaya
Ilahi ini, mari kita renungkan dan Insya Allah kita amalkan semoga rahmat Allah
terlimpahkan kepada kita sekalian, amin.
1. Semestinya engkau senantiasa mengikhlaskan diri dalam seluruh amal perbuatan. Angkatlah pandangan matamu atas amal-amal itu dan dari tuntutan akan kompensasi atas amal-amal itu, baik dari makhuk maupun khalik. Seharusnya engkau beramal semata-mata karena mengharap keridhaan Allah ‘Azza wa Jalla, bukan semata-mata karena mengharap nikmat-Nya. Selayaknya engkau menjadi bagian dari kelompok orang-orang yang mengharapkan bertemu dengan wajah-Nya. Harapkanlah keridhaan-Nya hingga Dia memberikan hal itu. Apabila Dia memberi keridhaan kepada dirimu, engkau akan mendapatkan syurga di dunia dan di akherat, di dunia berupa kedekatan kepada-Nya, sedangkan di akherat berupa kesempatan untuk melihat wajah-Nya juga berbagai pahala yang telah dijanjikan.
2. Cintailah Maulamu melebihi apapun. Syarat
cinta adalah engkau punya keinginan untuk selalu bersama Dzat yang engkau cintai.
Engkau tidak dipalingkan dari-Nya, baik oleh dunia, akherat maupun makhluk.
Relalah terhadap segala perlakuan-Nya, ridha terhadap segala keputusan-Nya,
bersabar atas segala cobaan-Nya. Pasrahlah dan bertawakallah. Hendaklah engkau
termasuk golongan orang yang zuhud, keluarkanlah dari hatimu segala sesuatu
selain Allah. Karena hati yang bersama dengan makhluk tidak akan merasakan
kedekatan dengan-Nya. Dan hati tidak akan berbahagia kecuali jika senantiasa
terikat kedekatan dengan Allah. Barang siapa dalam amalnya mengharap sedikit
saja dari dunia, maka dia tidak akan mendapat akherat, dan barang siapa sedikit
saja mengharap akherat dia tidak akan mendapatkan Allah, yaitu berupa
kedekatan-Nya.
3. Perbanyaklah bersholawat kepada Nabi Muhammad
SAW. Karena dialah Guru Agung, mediator antara engkau dan Tuhanmu. Yang
menuntunmu kepada pintu-Nya, membagikan kedudukan kepada ummatnya. Engkau
menghiasi lahir dengan amal-amal ibadah sedangkan Rasulullah yang menyuapi
kepada batinmu.
4. Jangan mengejek atau meremehkan seorang
muslimpun, karena rahasia-rahasia Allah tersebar pada mereka. Bersikap tawadu’
dan jangan bersikap takabur atas hamba-hamba Allah. Bersikap welas asihlah
kepada mereka, karena sesungguhnya kebajikan itu ada pada mengagungkan perintah
Allah dan sikap welas asih terhadap semua makhuk-Nya. Allah Azza wa Jalla
mewahyukan kepada Nabi Musa a.s “ Bersikap welas asihlah, hingga Aku bersikap
welas asih kepadamu. Sesungguhnya Aku Maha Pengasih. Barang siapa yang bersikap
welas asih, aku akan mengasihi dan memasukkannya ke dalam syurga. Karena itu
berbahagialah orang yang senantiasa bersikap welas asih.
5. Bersabarlah terhadap segala cobaan-Nya, bagi orang mukmin telah
ditetapkan bahwa Allah tidak mengujinya dengan sesuatu melainkan demi
kemaslahatannya, baik di dunia maupun di akherat, hingga dia ridho dengan
cobaan, sabar atasnya, dan tidak bersikap ragu terhadap Tuhannya. Allah
menyibukkan dengan berbagai cobaan. Berbahagialah orang yang selalu menerima
takdir, menunggu perlakuan pemilik takdir, dan tidak mengingkari nikmat yang
ditakdirkan-Nya. Salah satu tanda kenikmatan dari pemegang takdir adalah
rahmat-Nya, kedekatan dengan-Nya, kecukupan dengan-Nya dari seluruh makhuk-Nya.
6. Ingatlah
selalu akan kematian, agar engkau selalu mempersiapkan diri dan tidak
terlalu mencintai dunia. Karena sesungguhnya dunia akan meninggalkanmu kalau
tidak engkau sendiri yang akan meninggalkannya. Bersegeralah untuk bertobat,
karena dosa-dosa kita mengalir bagaikan hujan deras. Menangislah dan
merendahlah dihadapan Tuhanmu. Keluarkan dunia dari dalam hatimu pasti engkau
akan dapat melihat akherat.
“ Jika kalian berbuat baik
(berarti) kalian berbuat baik bagi diri kalian sendiri dan jika kalian berbuat
jahat, berarti (kejahatan) itupun bagi diri kalian sendiri.” (Qs.17:7)
Ya Allah limpahkanlah kepada kami
kebajikan di dunia dan di akherat dan jauhkanlah kami dari siksa api neraka.
Amin.
Sby,
12 juli 2002, div, sumber : Percikan Cahaya Illahi oleh Syeikh Abdul Qadir
Jailani
Tidak ada komentar:
Posting Komentar