class=">
Dian SetiyonofGt
Hai, saya Dian Setiyono H
Saya seorang lelaki yang suka membantu untuk mencari teman atau menambah saudara, dan saya ingin belajar tentang seluk beluk dari blog karena saya ingin menggali ilmu lebih banyak lagi dari blog.
Read More »

Senin, 22 Oktober 2012

Percikan Cahaya Illahi




Segala puji bagi Allah, pemilik segala puji-pujian. Tuhan yang menggenggam segala urusan, pemilik kerajaan langit dan  bumi yang rahmat-Nya memenuhi segala sesuatu
Sholawat dan salam semoga tercurahkan kepada kekasih-Nya, tauladan sepanjang zaman, Rasulullah Muhammad Saw, keluarga dan para sahabatnya.

Saudaraku sekalian yang aku cintai didalam agama Allah, para pecinta Allah dan  yang dicintai Allah dengan ketulusan dan dengan mengharap keridhaan Allah semata, kusampaikan percikan-percikan cahaya Ilahi ini, mari kita renungkan dan Insya Allah kita amalkan semoga rahmat Allah terlimpahkan kepada kita sekalian, amin.


1.  Semestinya engkau senantiasa mengikhlaskan diri dalam seluruh  amal perbuatan. Angkatlah pandangan matamu atas amal-amal itu dan dari tuntutan akan kompensasi atas amal-amal itu, baik dari makhuk maupun khalik. Seharusnya engkau beramal semata-mata karena mengharap keridhaan Allah ‘Azza wa Jalla, bukan semata-mata karena mengharap nikmat-Nya. Selayaknya engkau menjadi bagian dari kelompok orang-orang yang mengharapkan bertemu dengan wajah-Nya. Harapkanlah keridhaan-Nya hingga Dia memberikan hal itu. Apabila Dia memberi keridhaan kepada dirimu, engkau akan mendapatkan syurga di dunia dan di akherat, di dunia berupa kedekatan kepada-Nya, sedangkan di akherat berupa kesempatan untuk melihat wajah-Nya juga berbagai pahala yang telah dijanjikan.

 2.  Cintailah Maulamu melebihi apapun. Syarat cinta adalah engkau punya keinginan untuk selalu bersama Dzat yang engkau cintai. Engkau tidak dipalingkan dari-Nya, baik oleh dunia, akherat maupun makhluk. Relalah terhadap segala perlakuan-Nya, ridha terhadap segala keputusan-Nya, bersabar atas segala cobaan-Nya. Pasrahlah dan bertawakallah. Hendaklah engkau termasuk golongan orang yang zuhud, keluarkanlah dari hatimu segala sesuatu selain Allah. Karena hati yang bersama dengan makhluk tidak akan merasakan kedekatan dengan-Nya. Dan hati tidak akan berbahagia kecuali jika senantiasa terikat kedekatan dengan Allah. Barang siapa dalam amalnya mengharap sedikit saja dari dunia, maka dia tidak akan mendapat akherat, dan barang siapa sedikit saja mengharap akherat dia tidak akan mendapatkan Allah, yaitu berupa kedekatan-Nya.

3.  Perbanyaklah bersholawat kepada Nabi Muhammad SAW. Karena dialah Guru Agung, mediator antara engkau dan Tuhanmu. Yang menuntunmu kepada pintu-Nya, membagikan kedudukan kepada ummatnya. Engkau menghiasi lahir dengan amal-amal ibadah sedangkan Rasulullah yang menyuapi kepada batinmu.

4.  Jangan mengejek atau meremehkan seorang muslimpun, karena rahasia-rahasia Allah tersebar pada mereka. Bersikap tawadu’ dan jangan bersikap takabur atas hamba-hamba Allah. Bersikap welas asihlah kepada mereka, karena sesungguhnya kebajikan itu ada pada mengagungkan perintah Allah dan sikap welas asih terhadap semua makhuk-Nya. Allah Azza wa Jalla mewahyukan kepada Nabi Musa a.s “ Bersikap welas asihlah, hingga Aku bersikap welas asih kepadamu. Sesungguhnya Aku Maha Pengasih. Barang siapa yang bersikap welas asih, aku akan mengasihi dan memasukkannya ke dalam syurga. Karena itu berbahagialah orang yang senantiasa bersikap welas asih.

5.  Bersabarlah terhadap  segala cobaan-Nya, bagi orang mukmin telah ditetapkan bahwa Allah tidak mengujinya dengan sesuatu melainkan demi kemaslahatannya, baik di dunia maupun di akherat, hingga dia ridho dengan cobaan, sabar atasnya, dan tidak bersikap ragu terhadap Tuhannya. Allah menyibukkan dengan berbagai cobaan. Berbahagialah orang yang selalu menerima takdir, menunggu perlakuan pemilik takdir, dan tidak mengingkari nikmat yang ditakdirkan-Nya. Salah satu tanda kenikmatan dari pemegang takdir adalah rahmat-Nya, kedekatan dengan-Nya, kecukupan dengan-Nya dari seluruh makhuk-Nya.

6.  Ingatlah  selalu akan kematian, agar engkau selalu mempersiapkan diri dan tidak terlalu mencintai dunia. Karena sesungguhnya dunia akan meninggalkanmu kalau tidak engkau sendiri yang akan meninggalkannya. Bersegeralah untuk bertobat, karena dosa-dosa kita mengalir bagaikan hujan deras. Menangislah dan merendahlah dihadapan Tuhanmu. Keluarkan dunia dari dalam hatimu pasti engkau akan dapat melihat akherat.

“ Jika kalian berbuat baik (berarti) kalian berbuat baik bagi diri kalian sendiri dan jika kalian berbuat jahat, berarti (kejahatan) itupun bagi diri kalian sendiri.” (Qs.17:7)

Ya Allah limpahkanlah kepada kami kebajikan di dunia dan di akherat dan jauhkanlah kami dari siksa api neraka. Amin.
Sby, 12 juli 2002, div, sumber : Percikan Cahaya Illahi oleh Syeikh Abdul Qadir Jailani


Tidak ada komentar:

Posting Komentar